Minggu, 08 Januari 2012

putri kuno paRt 1

Pagi ini sekolah kembali seperti biasanya, setelah musim liburan telah kandas*ggak rela*.. 

Pak duta satpam sekolah yang terkenal galak, tapi jadi super super baik kalau ditraktir makan bakso. Dan tukang bersih2 sekolah yang sangat pendiam yang hanya ngobrol dengan sapu, dan ganggang pelnya kini sudah mulai tampak lagii. Setelah angin bertiup sepoi sepoi dan burung burung berkicauan *alah lebay* kinii semua itu menghilang tergantikan dengan adanya suara canda tawa, derum derum mobil, dan jejak jejak langkah kaki. 

Teng,teng,teng,,,, tepat jam 07.30 wib lonceng SMA 1/3 ICIL berdenteng. Pak duta yang menarik pintu pagar sekolah, tapi agak rada macet soalnya roda rodanya udah mulai berkarat. 3;;;2;;;2,5;;;..... Tap tiba tiba pak duta berhenty dari aksinya dan memandang sebuah sepatu nikes putih yang berbekas tempelan dimana mana, hmmt pak duta kembali dengan aksinya, berkacak pinggang bagai para model yang sedang fashion show, walaupun bakalan ketiup angin karena badannya yang kurus, 
"kamu lagi, kamu lagi, apa nggak bosan telat terus" 

"maaf pak,,," 

"mau alasan apalagi kamu hari ini, macet, kempes ban, !, haduh sorry ya non yang sering terlambat, ini bukan Jakarta yang super duper macet, kempes ban apalagi ,kamu datang kesini saja tidak menggunakan kendaraan apa apa!" cerocos pak duta. 

"...." 

"kenapa kamu!" 

". . ." 

seketika itu lewatlah seorang pemuda tampan dengan tinggi kira kira 175 cm, mempunyai dada yang bidang ,kulitnya putih berseri, dan bibirnya yang merah, sungguh lelaki idaman bukan, ya lelaki itu kini mendekati gerbang sekolah, dan berkata 

"hy oik, kok tumben kamu telat?" 

"cakka, kenal dengan dia?" tanya pak duta kheranan. 

"ya dia teman saya, kenapa bapak menahannya masuk?" 

"oh, baik baik, silahkan masuk" 

oik yang semula diam dan mengumpulkan beberapa tenaga untuk lari lapangan, maklum dia tidak punya uang yang banyak untuk naktrir satpam sekolah matre ini, dan terlonjak kaget. 

"hey non, sudah boleh masuk" seru pak duta 

mendengar itu oik langsung berlalu dan meninggalkan pak duta, dan sapaan cakka padanya. Cakka yang tak mau dianggap pak duta berbohong, dia langsung mengejar oik. 

"hey " teriak cakka. 

Oik pun menghentykan langkahnya dan berbalik 

"ada apa, siapa kamu, aku tidak mengenal kamu, dan darimana kamu tau namaku oik?" oik menanyakan pada cakka. 

"kenapa kamu tinggalin aku?" 

" .... !" 

"kenapa diam?" 

"jawab dulu pertanyaan ku!" 

"memangnya kamu anak baru ya, sampai sampai tidak mengenali aku?" 

"jangan terlalu basa basi, langsung saja" 


" aku teuku dwi cakka putra , " 

" lalu kenapa kamu bisa mengenal aku?" 


"aku hanya baca dibag nama kamu!" 


"lalu apa hubungannya dengan aku baru masuk sekolah?" 

"hahaha" 

"kenapa kamu tertawa?" 

" kamu lucu?" 

"kenapa" 

"kok bisa bisanya kamu nggak mengenali aku, aku ini kan ketua osis, apa kamu nggak terlibat ia dalam pemilihan osis waktu itu" 

"... " lalu kmbali melanjutkan jejakan kaki yang sempat tertunda. 

"hy .. Kamu mau kemana?" 

" aku mau kelas ini sudah terlambat?" 

"tapi aku belum mengenal siapa kamu" 

"tidak perlu" 

"CAKKA..." teriak seorang gadis. 

"...cakka berhenti mengejar oik dan melihat kebelakang. 

"shilla?" 

"iia cakka, ini aku shilla" 

"kenapa kamu berada disini , bukannya pak adi sudah masuk kekelas kamu?" 


"mmmt,, benarkah, aduuhh,, yaudah, aku tinggal dulu ia" 



















.. 
.. 

.. 

.. 

... 

TENGGGGGG 

anak anak langsung berhamburan keluar kelas dan 2/3 dari anak anak sekolah ini menuju kekantin 2/3 lainnya menuju ke perpustakaan dan taman. Tapi dikelas XI IA 1. seorang murid bernama putri oik ramdlani, terduduk dengan tenangnya dikursi reyot sekolah. Dan asik bercengkrama dengan sahabat karibnya, ya sebuah novel bertajukan. INDAHNYA PERPONDOKAN PESANTREN . ya buku itu sudah menjadi salah satu bagian dari hidupnya ,buku itu mungkin sudah beratus kali dibacanya. Tapi oik tak pernah bosan dengan buku satu itu, menurutnya buku itu merupakan salah satu tempat untuk ia lebih mengerty akan ILLAHI, setelah kedua orang tuanya meninggal ,tidak ada lagi yang mengajarinya membaca al quran, tapi buku itu lah yang membuat ia begitu semangat untuk membaca ayat ayat suci Al Quran selesai salat magrib. 

-kantin- 

diwaktu yang sama dan tempat yang berbeda. 

"kka, " pangil seorang cewek dengan manjanya 

"iia shilla ,ada apa?" 

" kamu mau makan apa?" 

"aku nggak mau makan apa2, aku udah kenyang" 

"kog gitu sih kka?" 

"shilla, kalau kamu mau makan, ya kamu makan aja?" 

"nggak, aku juga gak bakal makan, kalau kamu nggak makan!" 

"kka, kenapa nggak lo iia in ajha sihh,, kan gg sering kita dapat makanan gratis ia gak zy" ujar rio 

"iia bener banget, apalagi nasi goreng bik ira duhhh makyuss oii" lanjut ozy 

" apa kita, gue cuma naktrir cakka kalii" ujar shilla. 

"yee shilla,, nggak asik banget,, masa' naktrir nangung2, ii gak zy" timpal rio 


"ia bener banget yo,, kan sayang nasi bik ira cemburu"lanjut ozy 

"cemburu napa zy" tnya rio 


"iia cemburu dong, kalau gue gg makan tuh nasi goreng" jawab ozy 


"yaudah lo pada aja yang gantiin gue. Gue mau kekelas."ujar cakka 

"beneran kak" tanya rio 

"serius kka" tnya ozy 


"ya" jawab cakka ,lalu pergi meninggal shilla, dan dua shabat kariebnya. Dan tak menghiraukan panggilan shilla. 

"apaan lo bedua natap gue begitu" tanya shilla 


"shill ,jadi kan naktrirnya,, pleasee!!" ujar rio dan ozy cengegesan 

"yaudah terserah lo pada, gue naktrii..." 


"yee,, " jawab rizy 

"eiitts,, tunggu dulu" 

"kenapa lagii?" 

"ehem ehemm" 

"kayak mau pidato aja lo, pake ehem ehem, makanya makan hexos,"lanjut ozy 

"hmm,, gue naktrir, tapii yang bayar lo sendiri"jawab shilla, dan langsung kabur dari 2 cercurut itu. 

-Taman- 
cakka terus berjalan dengan meyepak nyepak kerikil yang ada didepan sepatunya. Ia ingin kembali kekelas,namun arah batu kerikil itu menuju kekelas 2 ia. Langsung saja ia teringat dengan kejadian pagi. Dan dia mulai memeriksa kelas 2 ipa , satu per satu,, 


stoooopp !....